Kamis, 12 Juli 2012

Dilema Menjadi Orang Ketiga

Menjadi orang ketiga dalam hidup ini tentu bukan keinginan seorang wanita,meskipun itu mengharuskan dia menjalaninya,tetapi itu bukanlah pilihan yang tepat.Karena di dunia ini hanya sedikit orang yang memahami dan memaklumi posisi orang ketiga.
Dia pasti akan di cibir,di caci,dan di pandang rendah oleh orang laen,bahkan tidak sedikit sesama wanitapun akan mengacuhkan dia karea di anggap perusak,pengganggu dan tidak punya harga diri.
al bagi yg menjalaninya itu bukanlah keegoisan dia semata,ada suatu hal yang orang lain tidak tahu mengapa dia memilih dan mau menjadi orang ketiga.
Karena luluh oleh rayuan si pria?
itu sudah pasti,tapi bukan tanpa alasan dia mau dan menerima begitu saja,dia sadar akan konsekuensinya :
     -Pertama,dia tidak pernah di perkenalkan kepada keluarga,kerabat,dan sahabatnya si pria tersebut.tapi dia sadar akan posisinya,karena dia bukan orang ketiga dalam kriteria "PERUSAK".
     -Kedua,dia harus menelan semua kepahitan sendiri,saat orang lain pergi ke mall bersama pasangannya,dia harus mandiri menekan egonya,tidak merengek pada pasangannya.
     -Ketiga,saat lagi bersamanya sekalipun dia juga harus ikhlas jika keluarganya atau istrinya tiba-tiba menelpon,minta dijemput,dia harus rela ditinggalkan pasangannya demi mengutamakan keluarganya,bahkan sikap itu juga harus dia tekankan pada dirinya jika suatu saat si pria kembali ke keluarganya.
Sebenernya dia bukan wanita yang bodoh,tetapi terlalu baik dan polos sehingga pria pria yg menjadikan dia orang ketiga tersebut tidak peka terhadap wanitanya.
pria tersebut menganggap bahwa semua yang dilakukannya adalah BENAR,dia mencari pelarian saat tidak bahagia dengan rumah tangganya,namun pria tersebut tidak pernah memposisikan diri menjadi wanita yang di nomor tigakan.
Kepasrahan dan penerimaan yang tulus dari wanitanya hanya di anggap sebagai harta karun yang di dapat secara virtual,sehingga bisa di campakan saat dia tidak menginginkannya lagi.
IRONISnya wanita dalam kriteria ini,dia di rusak hati,perasaan,dan mentalnya oleh pria yang di cintainya bukan perusak.
Sedangkan pria tipe tersebut mungkin kebingungan atau bisa di sebut plin-plan menentukan pilihannya sendiri.


so ladies,hidup itu kita yang memilihnya,be smart dalam melangkah,jika hal tersebut terjadi pada kita apa yang tentukan pilihanmu :)ang akan kita lakukan?!