Sabtu, 28 Agustus 2010

Rumitnya Cinta Dalam Persahabatan #1

"...salsa bingung,ayah...maafin salsa...assalamu'alaikum."
Tanpa sadar air mata gadis itu menetes perlahan setelah menutup telpon dari ayahnya.
Pikirannya berkecamuk karena selama ini ayahnya selalu mengingatkan kalo dia hanya buang-buang waktu menjalani hubungan jarak jauh sama cowo yang dulu di kenalnya secara maya.Salsa punya alasan kuat kenapa mempertahankan Fathir meski sampai saat ini dia sendiri bimbang dengan perasaannya.
Tiga tahun bukan waktu yang singkat buat dia untuk mengenal karakter Fathir,perjalanan cintanya di mulai dari persahabatan.


September 08

Saat itu Salsa baru ditinggal cowo'nya,dia marah sama om Bayu,karena kegagalan pertunangannya secara tidak langsung disebabkan oleh om Bayu yang terlalu mencampuri bagaimana nantinya hidup Salsa setelah menikah dengan Dany,calon tunangan Salsa waktu itu.
"Dan...plis,kita ga bisa dong nyerah gitu aja."
"udahlah Sa,..gue ga mau lu nentang keluarga lu,nyata-nyata keluarga lu ga bisa terima gue,jadi kita sampai disini aja."
Berulang kali Salsa menghubungi Dany minta ma'af,penjelasan,kesempatan kedua,tapi sifat Dany yg keras kepala membuatnya lelah,dan muak.
Jangankan Salsa ortunya saja tidak bisa meluluhkan Dany,akhirnya Salsa mulai menerima keputusan Dany meski belum menceritakannya pada ayahnya,dia selalu berpikir positif,.."mungkin belum jodoh,mungkin Tuhan punya rencana lain." :)
Desember 08


Salsa mulai mencari kesenangan di dunia maya,bisa dibilang kecanduan chatting.
Dan saat itu juga dia bertemu dg figur maya yang sama-sama cocok,mulai dari hobi,interest,dan lain-lain,iya sosok itu bernama Fathir.
Tapi tidak serta merta membawanya dg perasaan,Salsa tau bagaimana aturan dunia maya.
Kurang lebih 3 bulanan mereka udah akrab sebagai teman.
-in messengers-
Fathir : sals...tukeran nomer handphone boleh ga?
Salsa : buat apa?
Fathir : buat menghubungi tetangga sebelah, tadi pesen travel katanya,he..he..he..ya kali aja kita bisa jadi sodara :)
Salsa : hahaha...
Mereka pun jadi lebih akrab,bukan di dunia maya tapi sahabat nyata yg saling support.
Fathir cowo yg humoris,respect,kalem tapi tegas dalam menyelesaikan masalah,sementara sifat Salsa cenderung temprament,itulah yg membuatnya nyaman bersahabat dg Fathir,hari-hari Salsa jadi pendengar yg baik buat tempat curhat Fathir tentang pekerjaan di kantornya,mantan-mantannya dan masalah club motornya,
sampai 1,5 tahun lebih mereka menghabiskan waktu seperti itu. Suatu hari mereka di sibukan dg pekerjaan masing-masing sehingga jarang bertemu dan berkomunikasi.
Dengan pandangan kosong sore itu Salsa berada di kedai kopi tempat biasanya dia dan Fathir menghabiskan waktu,seiring pesanan kopinya di anter ke meja handphone salsa berdering,dg lembut dia mengucapkan terima kasih pd waiter sebelum mengangkat telephon.
"mociiiil....kemana aja lu,ga pernah hubungin gue?"
"sorry sals...gue sibuk banget,oiya...thanks ya berkat do'alu tender gue goal,ntar malem gue jemput jam 7 ya,gue mau traktir lu." belum sempet Salsa menjawab Fathir sudah menutup telepon nya.Senyum salsa penuh kegembiraan di kedai kopi sore itu tidak seperti biasanya,dia segera menghabiskan kopinya dan beranjak dari kedai.
"dasar...Mocil lama ga ngabari ternyata..." batin Salsa.

jam 18.30

Selesai sholat maghrib Salsa segera bersiap-siap bertemu sahabatnya,dg mengenakan T-shirt ungu di padu jins serta jilbab dia nampak anggun.
"assalamu'akaikum..." suara Fathir didepan pintu.
Dengan sedikit berlari Salsa membuka pintu "wa'alaikumsalam..." air muka Salsa sedikit berubah melihat cewe yg menggandeng Fathir malam itu tapi dia berhasil menyembunyikan.
"surprise..." kata Fathir sambil menarik kedua pipi sahabatnya itu,salsa masih bengong.
"oiya sals...kenalin ini Risa,cewe gue...ay ini salsa sahabat aku yg selalu ngasi aku semangat." salsa menjabat tangan cewe itu dan tersenyum.
Di perjalanan Fathir menceritakan pertemuannya dg Risa sampai akhirnya mereka jadian,sebagai sahabat salsa masih bingung,ko bisa mereka jadian mendengar ceritanya kayak begitu.
Selama di restoran Risa yg over protect selalu komplain ini itu sedangkan Salsa lebih banyak diem.
"sals...lu lagi ga enak badan ya?" "oh...engga ko,gue baik2 aja." jawabnya gugup
Dalam perjalanan pulang salsa memilih tidur,karena Risa kelihatan tidak nyaman bermesraan dg Fathir di depan Salsa.
"hun..dia itu cuma sahabat kamu kan,ga lebih?" samar2 Salsa mendengar pertanyaan Risa
"ya iyalah...emang kenapa?""engga...aku ga mau aja kamu dua'in aku." ucap Risa manja seraya memeluk fathir.
"Risa...aku lagi nyetir nih." suara fathir sedikit keras.
Sesampainya di rumah Salsa,Fathir mengantarnya masuk.
"sals...are you allright?" tanya fathir cemas.
Salsa cuma mengangguk pelan "gue baik2 aja ko,makasih,met malem." Fathir refleks memeluk sahabatnya itu seraya berkata "gue sayang sama lu." kata2 itu terasa menusuk hati Salsa,dari depan terdengar Risa membunyikan klakson.
"udah,gue cuma ngantuk ko ga apa2,tuh cewe lu udah manggil." Salsa langsung menutup pintu,berjalan ke kamarnya dan segera merebahkan diri di ranjang.'sekarang gue bakal kehilangan sahabat gokil gue' pikirnya dalam hati.'tapi sebagai sahabat,kalo dia seneng gue juga dong' disini Salsa ga mau kehilangan sahabatnya tp disisi lain dia pingin Fathir bahagia.
Dia mulai sadar dengan kata2 Fathir ke Wulan waktu itu yg bilang 'jangan nodai persahabatan dg egoisme dan egosentrisme'
Setelah mengantar Risa,Fathir mengirim pesan pendek pada salsa dia cemas ;sals...lu udah tidur?