Minggu, 14 November 2010

Rumitnya Cinta Dalam Persahabatan #3

"hati-hati di negeri orang ya,fath.."
"iya...rajin-rajin email gue ya,ntar kalo jam istirahat gue udah jelas disana,kita ngobrol di skype."
"oke,ya udah lu pulang sekarang,hati-hati di jalan."


Malam itu Salsa enggan untuk tidur,setelah selesai packing buat kerjaannya keluar kota dia pun langsung bersiap terbang ke Surabaya.
Dalam hatinya berkecamuk,dan bergumam
;gue ga maksa lu buat ngungkapin perasaan lu,fath...tapi gue hanya pingin mastiin,bener apa engga...

Tiga hari sejak keberangkatan Fathir ke Australia dia sudah menerima email dari Fathir,ngasih kabar,alamat apartement,serta bercerita tentang cuaca yg sangat berbeda dg di indo dan dia belum bisa beradaptasi.

Satu bulan,dua bulan,sampe lima bulan Fathir rajin kirim surat elektronik ke sahabatnya itu yg sekaligus di mintain tolong buat ngejagain Risa,menghibur saat Risa ngambek,dan Salsa melakukannya dg ikhlas walaupun dia sendiri lagi cape pulang kantor.
Karena semuanya pada sibuk masing-masing,Salsa jarang kirim email maupun ngobrol sama Fathir,dan Risa pun juga jarang merengek lagi sama Salsa.
Minggu pagi sepulang joging Salsa mendapat telfon dari Risa kalo kakaknya meninggal karena kecelakaan.
siang itu dia langsung dateng ke rumah Risa,namun Salsa kaget mendengar penuturan Risa,kalo dia dan Fathir putus sebulan lalu.
"what......lu serius,Ris..?!"
"iya kak,dia tuh pecundang banget,bodoh gue percaya sama dia,gue benci sama dia."Risa bercerita dg penuh amarah.
Salsa memaklumi bagaimana perasaan Risa.
"udahlah...mungkin dia bukan jodoh
lu...mungkin Tuhan udah siapin yg terbaik buat lu,sabar ya."
"selamanya gue ga bakal mau ma'afin dia kak." Sepulang dari rumah Risa,Salsa langsung membuka email dan ternyata Fathir udah memberi tahu tentang keputusannya ninggalin Risa,dari banyak email yg dia terima Salsa cuma membalas dg singkat ;lu udah dewasa Fath...lu tau sebab dan akibat dari semua ini...;

Lima bulan setelah itu mereka bener2 lost contact,Salsa yang sibuk dg kerjaannya sampai2 tidak mengetahui kepulangan Fathir kalo tidak di jemput oleh Beny.
Lambat laun seiring berjalanannya waktu,Salsa dan Fathir mulai deket kembali dan mereka sepakat untuk jadian.
Hari2 mereka penuh dg kasih sayang,bahkan update jeraring sosial mereka tak luput dari kata 'hunny'.
Hubungan mereka mendapat lampu hijau dari kedua belah pihak,bahkan mamanya Fathir menginginkan pertunangan dipercepat,Salsa sangat tidak nyaman karena merasa bersalah dg Risa yg selama ini sering curhat,tapi akhirnya merekapun bertunangan sebulan sebelum Fathir kembali ke Australia.


Going distance...Salsa hanya bisa berharap kalo hubungannya dg Fathir tidak seperti yg di khawatirkan ayahnya selama ini.


"Nak,ayah bukannya ga percaya sama kalian,tapi yg ayah tau hubungan jarak jauh itu godaannya besar." ayah Salsa memulai percakapan.
"tapi Salsa kenal Fathir udah lama kok,yah...jadi Sa ngerti." selanya dg lembut.
"lalu bagaimana dg pernyataan Beny tentang Fathir,ayah tau dia bercanda,tp ayah punya perasaan yg sama."
"yah....selama ini kami baik2 aja,kalo ada sedikit masalah itukan biasa,yah." ucap Salsa sambil merajuk di pundak ayahnya.

Salsa pun langsung menyurati Fathir
_fath,jujur ayah mulai meragukan hubungan kita,walaupun kita udah tunangan.apalagi akhir2 ini kita sibuk masing2,dan ayah tau kalo kamu pernah jatuh cinta ama anak atasan kamu,Aibing.
Tp aku percaya ko,kamu ga seperti apa yg mereka pikir,iya kan?!
hufh...maaf ko aku jd ngelantur duluan tanpa tanya kabar kamu :) jaga kesehatan ya,luv you :-*_


terkirim email Salsa,namun tak kunjung mendapat balasan hingga berbulan-bulan.



Melihat anaknya diperlakukan seperti itu ayah Salsa menyuruhnya pulang untuk membicarakan ulang hubungannya dg Fathir,tapi Salsa kekeh dg pendiriannya kalo Fathir serius,dan alasannya tidak mau pulang waktu itu karena dia menjemput fathir di bandara dan menemaninya meeting di Bali.

Tapi disisi lain dia juga bertanya-tanya ;kenapa fath,lu slalu bersikap kayak gini? Gue bela2in lu di depan keluarga gue,tp lu malah ga bisa ngeyakinin mereka.;


Di perjalanan Bali-Jakarta Salsa lebih memilih berpura-pura tidur,namun sebenernya dia menunggu cerita fathir selama disana.

Dan kini perasaan salsa semakin bercampur aduk,Fathir memang tidak lg di Ausie,masa tugas disana sudah berakhir,tp justru salsa merasa kalo semua bakal berubah...........









-to be continue-

rumitnya cinta dalam persahaban #3

Sabtu, 09 Oktober 2010

Rumitnya cinta dalam persahabatan #2

....Salsa cuma membacanya sekilas dan menaruh hand phonenya di meja rias. Karena tidak kunjung mendapat balasan Fathir mengirim sms lagi
;gue minta ma'af ya atas ketidak nyaman hari ini,good night princes,have a nice dream 'ox' ;
bukannya membalas pesan itu,justru salsa menonaktifkan handphone nya dan mengambil air wudhu.....
Sambil menatap cermin Salsa bergumam sendiri "aneh...banget sih tuh anak,kalo mau pacaran ya pacaran aja,ga usah ngrasa ga enak ma gue kali,gue kan cuma sahabatnya." lalu dia tersenyum.
Tapi sebenarnya Salsa tau kalo Fathir pernah suka padanya tapi takut kehilangan,jadi perasaan itu tak pernah terucap melalui bibir Fathir sendiri,melainkan Salsa tahu semuanya dari Beny temen kantor Fathir.


Setiap pergi maupun pulang kantor Salsa lebih memilih ikut bus jemputan dia sedikit menjaga jarak dg sahabatnya itu supaya bisa nyaman bersama Risa.
Salsa lebih sering menghabiskan waktu di kedai kopi sendirian sambil mengerjakan kerjaan kantor yg kadang2 di temani Beny dan pacarnya.
"Salsa...kayaknya Fathir jadi ke Ausie tahun ini dech,semua surat2 dan dokumennya udah kelar tuh." kata Beny.
Dengan senyum 3 jari Salsa bilang "gue udah tau,kemarin dia kirim email gue." "lu ikut nganter ke airport ga nanti,sals..?"
"hmmm...engga.gue ada kerjaan ke luar kota.gue udah bilang ke Fathir kok."
"masa lu ga nganter sih,sals...dia kan mau pergi lama."sela Aira.
"malem sebelum berangkat,gue insyaallah kerumahnya,ra..."
"ooh...ya syukur dech,soalnya sejak Fathir jadian ama Risa dia berubah."
"berubah jadi apa,zorro ato ksatria baja hitam?"
ha..ha..ha..ha...tawa mereka bertiga kompak.


Malam itu Salsa dateng kerumah Fathir yg kebetulan ada syukuran,semua keluarga besarnya berkumpul mendo'akan perjalanan tugasnya esok hari ke Ausie
"salsa...akhirnya kamu dateng,oma kangen banget sama kamu,lama ga kesini sibuk ya?" oma Lia yg begitu menyayangi salsa langsung memeluk disusul keponakan2 Fathir hingga salsa susah bernafas =)
"udah-udah sini pinjem kak salsanya dulu,om mau ajakin makan,kalian sih udah." Fathir menariknya dari kerumunan keponakan2nya.
"makasih ya lu mau dateng."
"disuruh dateng sama nyokap lu,karna gue kangen ma semuanya ya gue dateng."
"termasuk kangen sama gue kan."kata Fathir penuh percaya diri.
"idiiih...ge-er banget lu,kagak sih,gue ga kangen ama lu."
"halah...jujur aja,besok gue mau pergi."desak Fathir.
"Fath...Risa mana?" Salsa mengalihkan pembicaraan.
"ga dikasih tau ada syukuran sih,besok katanya mau langsung ke airport,semoga aja pesawat lu di cancel jadi kita bisa ketemu,hehehe..."
"huuu...itu sih mau lu."
"ehem...kalian itu kalo bicara lu,gue,lu,gue...udah pada dewasa juga." suara mama mengagetkan kami.
"terus apa dong ma...you and i..?" "aku,kamu,biar agak sopanan dikit."
"siip...mam."

pukul 23.00wib

semua keluarga besarnya Fathir sudah pada pulang tinggal oma,dan adiknya.
"sals...makasih ya lu udah jadi penyemangat gue,selama gue pergi lu jangan nakal ya."mata Fathir berkaca-kaca.
"cengeng lu,masa mau tugas nangis,lagian siapa juga yg nakal."
moment saat itu sangat mendukung buat Fathir mengungkapkan isi hatinya pada salsa,namun dalam benaknya ; engga gue ga mau kehilangan dia ;
"fath...gue pesen ama lu ya,kalo disana ntar jangan pernah ninggalin sholat." kata2 Salsa membuyarkan lamunan Fathir.
"oh...iya,kan di setiap do'a gue ada lu,gue sayang ama lu."
mereka pun berciuman,terbawa suasana malam itu.
"fath...gue pamit ya udah malem." dengan muka memerah Fathir terdiam dan cuma menganggukan kepala.
Salsa pun langsung berpamitan sama keluarga Fathir.
"fathir...kamu anterin nak salsa udah malem nih." seru mamanya.
"engga usah tante salsa bawa mobil."
"ya udah gini aja,saya ikut bawa mobil juga,ntar kaka pulang sama saya." sahut adik fathir.
"good idea,let's go." fathir memberikan kunci mobil ke adiknya.
"gue nyetir mobil salsa..."
Mereka segera melaju menyusuri jalanan yg padat,salsa dan fathir hanya terdiam.






To be continue...

Sabtu, 28 Agustus 2010

Rumitnya Cinta Dalam Persahabatan #1

"...salsa bingung,ayah...maafin salsa...assalamu'alaikum."
Tanpa sadar air mata gadis itu menetes perlahan setelah menutup telpon dari ayahnya.
Pikirannya berkecamuk karena selama ini ayahnya selalu mengingatkan kalo dia hanya buang-buang waktu menjalani hubungan jarak jauh sama cowo yang dulu di kenalnya secara maya.Salsa punya alasan kuat kenapa mempertahankan Fathir meski sampai saat ini dia sendiri bimbang dengan perasaannya.
Tiga tahun bukan waktu yang singkat buat dia untuk mengenal karakter Fathir,perjalanan cintanya di mulai dari persahabatan.


September 08

Saat itu Salsa baru ditinggal cowo'nya,dia marah sama om Bayu,karena kegagalan pertunangannya secara tidak langsung disebabkan oleh om Bayu yang terlalu mencampuri bagaimana nantinya hidup Salsa setelah menikah dengan Dany,calon tunangan Salsa waktu itu.
"Dan...plis,kita ga bisa dong nyerah gitu aja."
"udahlah Sa,..gue ga mau lu nentang keluarga lu,nyata-nyata keluarga lu ga bisa terima gue,jadi kita sampai disini aja."
Berulang kali Salsa menghubungi Dany minta ma'af,penjelasan,kesempatan kedua,tapi sifat Dany yg keras kepala membuatnya lelah,dan muak.
Jangankan Salsa ortunya saja tidak bisa meluluhkan Dany,akhirnya Salsa mulai menerima keputusan Dany meski belum menceritakannya pada ayahnya,dia selalu berpikir positif,.."mungkin belum jodoh,mungkin Tuhan punya rencana lain." :)
Desember 08


Salsa mulai mencari kesenangan di dunia maya,bisa dibilang kecanduan chatting.
Dan saat itu juga dia bertemu dg figur maya yang sama-sama cocok,mulai dari hobi,interest,dan lain-lain,iya sosok itu bernama Fathir.
Tapi tidak serta merta membawanya dg perasaan,Salsa tau bagaimana aturan dunia maya.
Kurang lebih 3 bulanan mereka udah akrab sebagai teman.
-in messengers-
Fathir : sals...tukeran nomer handphone boleh ga?
Salsa : buat apa?
Fathir : buat menghubungi tetangga sebelah, tadi pesen travel katanya,he..he..he..ya kali aja kita bisa jadi sodara :)
Salsa : hahaha...
Mereka pun jadi lebih akrab,bukan di dunia maya tapi sahabat nyata yg saling support.
Fathir cowo yg humoris,respect,kalem tapi tegas dalam menyelesaikan masalah,sementara sifat Salsa cenderung temprament,itulah yg membuatnya nyaman bersahabat dg Fathir,hari-hari Salsa jadi pendengar yg baik buat tempat curhat Fathir tentang pekerjaan di kantornya,mantan-mantannya dan masalah club motornya,
sampai 1,5 tahun lebih mereka menghabiskan waktu seperti itu. Suatu hari mereka di sibukan dg pekerjaan masing-masing sehingga jarang bertemu dan berkomunikasi.
Dengan pandangan kosong sore itu Salsa berada di kedai kopi tempat biasanya dia dan Fathir menghabiskan waktu,seiring pesanan kopinya di anter ke meja handphone salsa berdering,dg lembut dia mengucapkan terima kasih pd waiter sebelum mengangkat telephon.
"mociiiil....kemana aja lu,ga pernah hubungin gue?"
"sorry sals...gue sibuk banget,oiya...thanks ya berkat do'alu tender gue goal,ntar malem gue jemput jam 7 ya,gue mau traktir lu." belum sempet Salsa menjawab Fathir sudah menutup telepon nya.Senyum salsa penuh kegembiraan di kedai kopi sore itu tidak seperti biasanya,dia segera menghabiskan kopinya dan beranjak dari kedai.
"dasar...Mocil lama ga ngabari ternyata..." batin Salsa.

jam 18.30

Selesai sholat maghrib Salsa segera bersiap-siap bertemu sahabatnya,dg mengenakan T-shirt ungu di padu jins serta jilbab dia nampak anggun.
"assalamu'akaikum..." suara Fathir didepan pintu.
Dengan sedikit berlari Salsa membuka pintu "wa'alaikumsalam..." air muka Salsa sedikit berubah melihat cewe yg menggandeng Fathir malam itu tapi dia berhasil menyembunyikan.
"surprise..." kata Fathir sambil menarik kedua pipi sahabatnya itu,salsa masih bengong.
"oiya sals...kenalin ini Risa,cewe gue...ay ini salsa sahabat aku yg selalu ngasi aku semangat." salsa menjabat tangan cewe itu dan tersenyum.
Di perjalanan Fathir menceritakan pertemuannya dg Risa sampai akhirnya mereka jadian,sebagai sahabat salsa masih bingung,ko bisa mereka jadian mendengar ceritanya kayak begitu.
Selama di restoran Risa yg over protect selalu komplain ini itu sedangkan Salsa lebih banyak diem.
"sals...lu lagi ga enak badan ya?" "oh...engga ko,gue baik2 aja." jawabnya gugup
Dalam perjalanan pulang salsa memilih tidur,karena Risa kelihatan tidak nyaman bermesraan dg Fathir di depan Salsa.
"hun..dia itu cuma sahabat kamu kan,ga lebih?" samar2 Salsa mendengar pertanyaan Risa
"ya iyalah...emang kenapa?""engga...aku ga mau aja kamu dua'in aku." ucap Risa manja seraya memeluk fathir.
"Risa...aku lagi nyetir nih." suara fathir sedikit keras.
Sesampainya di rumah Salsa,Fathir mengantarnya masuk.
"sals...are you allright?" tanya fathir cemas.
Salsa cuma mengangguk pelan "gue baik2 aja ko,makasih,met malem." Fathir refleks memeluk sahabatnya itu seraya berkata "gue sayang sama lu." kata2 itu terasa menusuk hati Salsa,dari depan terdengar Risa membunyikan klakson.
"udah,gue cuma ngantuk ko ga apa2,tuh cewe lu udah manggil." Salsa langsung menutup pintu,berjalan ke kamarnya dan segera merebahkan diri di ranjang.'sekarang gue bakal kehilangan sahabat gokil gue' pikirnya dalam hati.'tapi sebagai sahabat,kalo dia seneng gue juga dong' disini Salsa ga mau kehilangan sahabatnya tp disisi lain dia pingin Fathir bahagia.
Dia mulai sadar dengan kata2 Fathir ke Wulan waktu itu yg bilang 'jangan nodai persahabatan dg egoisme dan egosentrisme'
Setelah mengantar Risa,Fathir mengirim pesan pendek pada salsa dia cemas ;sals...lu udah tidur?

Jumat, 30 Juli 2010

sejuta cerita 3 bulan yang penuh berkah

Hampir setaun ya gue punya blog,tapi lupa nulis,maklum sibuk sangad,he..he..


Sya'ban...iya...itu berarti bulan ramadhan sebentar lagi.
bulan penuh kebutuhan,ha..ha..buat gue sih,mulai dari kirim do'a,beli baju lebaran buat ade'2 sepupu gue.
seminggu yang lalu ade sepupu gue Adhit yg lucu sms "mbak sant,beli'in baju Romo Doso."
gue yang cape habis kerja pun langsung tertawa sendiri ngebacanya,memang dari dulu nih anak ngefans banget sama tuh baju,tapi tahun lalu ga gue beli'in dengan alasan 'takut syal nya di salah gunain'.
yang lain emang pada diem coz lagi ada sedikit miscomunication,bukan nya gue troblemaker tapi ga tau kenapa banyak banget masalah antara gue sama temen2 dan juga kerabat gue.
-demi ngelindungi sahabat gue,gue jadi di benci sama temen gue,mungkin waktu itu dia udah maen vodoo buat gue hahai lebay* Mungkin bener kata bokap yang gue lakuin just wasting my time.
"bapak maafin sant...ya Tuhan gue harap puasa dan lebaran tahun ini gue bener2 dapet semua keajaiban yang selama ini gue harepin,semua yang ga pernah tersampaikan itu jadi jelas." (^,^)


Gue bakal nglamin hal yang bener2 beda ramadhan tahun ini,dulu ada :
-mbak Ani yang setia tarawih bareng,sekarang udah merid di kampung.
-temen2 yang fun,gokil,sampe mikir mudik naek petir segala,sekarang udah berbalik cuek.
Hufh....!!!
tapi ada yang beda bestfriend gue si monkey udah balik,jadi terasa deket :)

Kamis, 03 Juni 2010

bingung

gue tuh kadang ga bisa memahami isi hati gue sendiri.
di sisi laen gue tuh bukan cewe yang gampang nyerah,tapi di sisi laen gue tuh gampang banget inferior,dengan segala keterbatasan gue,mulai dari background keluarga,status sosial,dan masih banyak lagi.
"aah...ngapain gue mikir gitu? toh masih banyak hikmah yang bisa gue ambil dari semua ini,kalo saja gue lahir dg sgala sesuatu yang glamour,gue ga bakal tau gimana rasanya nyari duit,dengan cara halal."
kadang gue tuh liat orang2 mudah banget mendapatkan sesuatu hanya dengan merengek ke ortunya,tapi kalo gue musti sabar n kerja dulu,tapi...justru gue bangga (bukan narsis).
Satu lagi yang ngebedin gue ama ade gue : dia brani ngambil keputusan tanpa mikir panjang (ujung2nya gue yg nanggun) sedangkan gue ga brani maju dg apa yang kadang2 udah gue dapetin.
misalnya masalah cowo he..he..
gue inferior akut,kalo ada yg suka ama gue dari kalangan atas,walaupun dia bilang nerima gue apa adanya,gue takut.gue takut ama orang kaya.
ya tuhan...apa gue ini ga peka,tapi... duuh bodoh,bodoh,bodoooh...weak up girl,he just killing time,not love you..so jangan GR...
CahYa

tapi kan ga ada salahnya gue mimpi,toh banyak keberhasilan berawal dari mimpi..he..9x

Senin, 24 Mei 2010

Jangan menyerah

Jangan menyerah,b'coz u're my angel.

Jangan menyerah...itulah judul lagunya D'masiv yang liriknya menyentuh,dan harusnya itu yang gue lakuin untuk ngejalani semua cobaan dan ujian hidup,tapi sayangnya gue ga setegar itu,ada kalanya gue bingung,nangis,bahkan menyalahkan diri sendiri.kadang-kadang bikin temen-temen gue cemas saat gue banyak masalah dan diem,tapi itulah gue,ga mau berbagi cerita sedih,sok tegar.
Gue hanya butuh sendiri,diem,nangis (dalam duka) gue belum bisa ungkapin semuanya ke temen gue tentang problem yang gue hadepin,mungkin ini ego,gue ga mau mereka iba sama gue.tapi sekarang...gue jadi lebih bisa ungkapin semuanya ke temen gue,dan ternyata itu bikin hati tenang,kalo menurut anak-anak sekarang istilah BFF (best friend forever) hanya beberapa orang saja,buat gue semua temen baik nyata maupun maya bisa jadi BFF.
Gue bakal inget slalu kata salah satu temen gue yang bilang "lu tuh hebat (jadi ge-er) mungkin Allah punya rencana manis di kehidupan lu ke depan,dengan di panggilnya nyokap lu ke pangkuan illahi,bokap lu yang ninggalin lu and ade' lu,and sekarang lu juga musti tegar ngurus ade' lu yang merid di luar jawa,buat gue lu tuh cewe yang bener-bener hebat,senyum dong." itu kata2nya,yang ga bikin tangisan gue berhenti saat itu. Dengan tawa gue jawab "hu'um berakit ke hulu,renang ke tepian,sakit melulu,senangpun ga dateng,malah mati kemudian...huahahaha..." kamipun hanyut dalam tawa masing2,tawa bercampur tangis,bodoh...

Thank you Allah,thanks 2 all my family,thanks guys.

Selasa, 11 Mei 2010

perjalanan mengantarkan ade gue ke pelaminan

Pelabuhan merak jam 14.15 wib.


speed boat terakhir ke Bakauheni akan di berangkatkan dari dermaga lima pelabuhan Merak...suara operator dari pengeras suara semakin membuat kepanikan di hati gue.
"oh...shit..!!" sambil menghela nafas gue mencoba bersikap tenang di depan paman gue.
"Sabar sant...kita naik kapal ferry yang biasa aja." kata paman gue.
"hufh...oke." cuma itu kata yang sanggup gue keluarin dari mulut gue.
"kalau berangkat dari sini jam 14.30 sampai Bakau jam berapa,Om...?."
"nyebrang cuma 1 jam ko." jawab paman gue.
"terus kalau nyampai ke desa ade ipar gue?."
"insyaallah jam 8 malem kita udah sampai." lanjut paman dengan raut wajah yang ragu.
"berapa orang,mbak?." tanya petugas ticketing.
"oh...du dua mbak." gue tergagap.
"ya Allah...dari tadi ko perjalanan ga lancar ya,Om..?!." keluh gue.
"udahlah,nduk..(panggilan 'nak' buat orang jawa-red) yang penting ade kamu urusan nya lancar,dan ini bakal jadi perjalanan yang ga bakal bisa kamu lupain,kamu kakak sekaligus ibu buat ade kamu,pasti ade kamu bangga punya kakak kayak kamu." kata-kata Om membuat air mata gue makin deras.
"bismillaahirrohmaanirrohiim..." gue melangkah masuk ke kabin kapal dengan hati yang sangat kacau,gue telusuri deck kapal mencari tempat duduk yang tertulis di tiket.
Ruang Eksekutif deck kedua no.15
yah...itu tempat duduk gue,langsung gue hempasin tubuh yang lelah bercampur peluh serta hati yang kacau.
"mau minum apa,mbak...bapak?." sapa pramusaji di kapal itu,dan gue baru tahu ternyata ini merupakan fasilitas
kelas eksekutif.
"oh...yang hangat aja,mbak." pinta Om gue.
"kamu ga mau lihat pemandangan dari buritan ato haluan,sant..?."
dengan mata berbinar gue jawab "mau banget,om."
"ya udah kalau mau keluar lihat-lihat,tapi jangan sendirian,nglamun,pokoknya kalau ada orang-orang yang aneh,kamu jauhin ya."
"iya,Om...santi ngerti." seraya berhambur ke luar.
Deck paling atas kelas ekonomi,bangku-bangku yang terdapat di luar,lalu-lalang penumpang dengan handycam maupun yang memotret dengan handphone pemandangan di sekeliling,membuat hati gue sedikit terhibur.
"papa...papa...ada lumba-lumba." teriak anak kecil yang melihat sekelompok dolphin berenang berlawan dengan kapal yang kami tumpangi. subhanallah...ternyata semakin dalem,laut itu indah banget.
"mau di fotoin,mbak?" sapa seorang gadis seumuran sama gue.
"mmm...engga makasih." jawab gue dengan senyum.
"gue Mega." gadis itu memberikan tangan,meski pesan Om ga boleh percaya sama orang asing,toh gadis ini baik
"gue santi."
"mau ke mana sant,dari jakarta juga ya,jakarta mana? gue tinggal di Depok,ngambil S2,kampung gue sih di Tulang bawang,mampir ya..!! tanya Mega beserta cerita tetang dirinya.
"ke Teluk betung,gue dari bintaro.mau jadi saksi merid ade gue.emang Teluk betung ama Tulang bawang deket ko di suruh mampir?."
"he..he..jauh sih." Mega tertawa menghangatkan suasana.
Tak terasa obrolan gue sama Mega udah lebih dari setengah jam.
"Mega...makasih ngobrolnya,senang bisa ketemu lu di sini." dengan senyum gue pamit karena kapal udah sampai tujuan.Alhamdulillah...udah sampai di Bakauheni,mata gue sibuk mencari-cari bus yang menuju Panjang.tiba-tiba seorang bapak paruh baya dengan mengendarai daihatsu xenia menyapa gue yang lagi menghela nafas
"mau kemana kaka'..?"
"oh...ke Panjang pak."
"25 ribu per orang mau? Kita berangkat." kata si bapak,gue masih bingung kalo di jakarta plat item kan di demo yak kalo di pake narik,tapi di Lampung engga.hmmm...lumayan dapet taksi special,ha..ha..mana di puterin MP3 lagunya avril lavigne-keep holding on,jadi bersemangat,gue harus tegar,kuat,ga boleh cengeng. 2 jam dari pelabuhan membuat mata gue berat di tambah AC mobil yang bikin ngantuk,obrolan paman sama bapak driver terdengar makin kecil,gue tertidur.Sesampainya di depan rumah hajatan semua air mata gue mengering,melihat ade gue dengan setelan jas pengantin broken white,hilang semua kekhawatiran gue selama ini tak berbesit sedikitpun adat langkahan dengan hadiah yang mewah,yang harus gue lakuin adalah ngedampingin ade gue jadi kakak dan wakil ibu serta keluarga besar dari mempelai laki-laki.Tuhan...tetaplah bersamaku.jam 11 malem semua acara selesai..."mbak makasih banget ya." kata ade gue.
"buat apa ndul (sapa'an gue ke ade) berterima kasihlah sama Allah." jawab gue.
Keesokan harinya gue sama ade ipar gue jalan2 ke Tangkil,sebuah pulau kecil yang letaknya tak jauh dari rumahnya,hamparan pasir putih,pohon kelapa dan cottage memberi perjalanan yang tak terlupakan tapi sayangnya banyak doggy yang bikin gue lari ketakutan,walaupun sebenarnya dengan lari
gue bisa menyembunyikan kesedihan.
Selama tiga hari gue di Lampung gue ga ngrasa jenuh suasana pedesaan yang berada di antara pegunungan dan laut bikin gue betah,beda banget dengan Jakarta yg penuh polusi,panas,tapi kenapa banyak banget yang pingin ke Jakarta,termasuk gue juga,he..he..
And finally,i hopeless everything is gonna be Ok,..semoga rumah tangga ade gue langgeng,gue bisa jadi yang terbaik di antara semua yang baik n tentunya masih dalam Rahmat Allah.


Pulang dari rumah mertua ade gue,kebetulan dapet kapal yang ga begitu banyak penumpang,tapi gue rada males di luar mataharinya terik banget,ga sampai sejam pelabuhan Merak udah terlihat sore itu.
Saatnya kembali ngejalani rutinitas di Jakarta.


Oh my gosh...bus yang ngebawa gue dari Merak kebakar radiatornya di jalan tol Slipi...penumpang pada panik sedangkan pak sopirnya ribet banget,kepulan asap udah tebal,penumpang ga di turunin dengan alasan 'ini jalan tol'

Kamis, 08 April 2010

tangisan Nisa

Suara riuh para pelayat dan bacaan tahlil membuat air mata Nisa tak bisa di bendung,waktu itu dia baru duduk di kelas 2 SMP,sedangkan adiknya kelas 4 SD,yang belum tahu harus menangis atau bermain di antara para pelayat,berbeda dengan Nisa yang tidak bisa menerima kenyataan kalau ibunya sudah di panggil Yang Maha Kuasa.Dia tidak percaya ibunya secepat itu pergi,karena kanker paru-paru yang di derita nya,dia menganggap ini tidak adil buat nya,saat dia beranjak remaja,butuh curhat,dan lain-lain.
Berkali-kali dia pingsan,matanya merah,sembab karena kebanyakan menangis.
"udah,nak...ikhlasin ibu,kita semua yang bernyawa pasti kembali ke pangkuan-Nya."kata ayah nya,namun setelah berkata begitu ayah nya yang memeluk kedua buah hatinya terlihat sangat sedih sampai-sampai para kerabat serentak bilang "Pak Adam....bapak harus kuat dan ajak anak-anak pergi ke makam untuk mendoakan dan melihat ibu mereka untuk yang terakhir kalinya,jenazah sudah mau di berangkatkan."
"baik..." jawab pak Adam singkat.
Sepanjang perjalanan Nisa sebagai anak pertama di tuntut untuk berjalan di depan jenazah dan tidak boleh meneteskan air mata.Sesampai di pemakaman hingga akhir Nisa nampak tegar dan ikhlas mendoakan almarhumah ibunya bersama Ustadz dan para pelayat,untaian mawar melati dan kenanga menutupi gundukan tanah merah itu,Nisa bersimpuh dan berkata "Bunda...selamat jalan,Nisa sayang bunda..."melihat itu keluarga nya langsung mengajak nya pulang sebelum Nisa menangis. Suasana rumah masih ramai para tetangga berkumpul memberi
dukungan.Tak lama kemudian wali kelas dan guru Nisa datang,setelah menyalami guru nya Nisa masih nampak tegar,namun ketegaran itu cuma di depan guru nya saja,setelah guru nya pulang tangisan nya kembali pecah,dan terus-terusan bertanya
"kenapa Tuhan,..kenapa...?!." sampai tahlilan selesai Nisa masih menangis dan tidak mau makan,sampai dia di suntik obat penenang.
Tiga hari sudah Nisa menangis,dokter Andri yang merawat ibunya pun mencoba menghibur nya "Nisa...kamu gak bisa kayak gini terus,nanti kamu bisa sakit,katanya kamu gak mau nyusahin orang lain,tapi..."
"TAPI APA DOK...?! Nisa memotong kata2 dokter.
"Tuhan sayang sama kamu Nis,..kamu tau kan orang yang sabar dan ikhlas akan mendapatkan sesuatu yg lebih." tutur kata dokter Andri membuatnya berhenti menangis.
"tapi nanti saya harus bagaimana dok..?!"
"semua udah di tulis sama Tuhan waktu kita di lahirkan,jadi jangan takut,Tuhan gak akan membiarkan makhluk-Nya sengsara,kamu gak sendirian,survive nak,di depan masih panjang jalan buat kamu..."nasehat dan senyuman dokter Andri membuat Nisa sadar.
"sekarang kamu makan,lalu sholat do'ain bunda biar tenang di sana."
"iya..."jawab Nisa pendek.
Selesai makan dan sholat dalam hati Nisa berkata "iya,aku gak boleh cengeng tuhan sayang sama aku,ikutin aja arus kehidupan tapi jangan sampai hanyut."
Setelah seminggu kepergian bunda nya kehidupan Nisa berubah,kini tidak ada lagi yg membangunkan nya,teriak-teriak nyuruh makan,dia harus mandiri dan di tuntut mandiri.
"Kamu bisa Nisa" iya,Nisa harus jd cewe yang
tegar di depan ade nya yang masih kecil.
Pak Adam pun berusaha tegar di depan anak-anaknya,meskipun setiap malam di setiap tahajudnya pak Adam menangis dan selalu berdo'a supaya kelak anak-anaknya tidak salah jalan meski kefakiran menyelimuti mereka.
Setahun kemudian pak Adam menikah lagi,namun ibu yang di bawa tidak sesuai dengan yang Nisa dan ade nya harapkan,ibu tiri nya bener-bener seperti ibu tiri di dongeng-dongeng.
Nisa memilih pergi dan bekerja di luar kota,sedangkan ade nya di asuh nenek nya.
"Semoga rahmat dari Allah,keberuntungan selalu berpihak pada kami,amin." do'a Nisa di sebuah mushola sebelum meninggalkan desanya.




-TAMAT-

Jumat, 12 Februari 2010

kangen

hmmmmm........udah lama nih gak nulis di blog,mana blog setting gue lagi ancur...
jadi agak ribet deh....bukan hanya blog yang bikin ribet tapi juga some problem occured to me...wew.....bahasa apa"an tuh,,,???
tapi gue janji ko my blog tersayang ,gue bakal rajin nengokin lu....
n ini ngetes dari laptop pinjeman loh....
orang yang punya bilang "yeay....katanya cuma liat,pke nulis lagi,,,dasaaar"
okelah kita posting....1 2 3....go....