Sabtu, 09 Oktober 2010

Rumitnya cinta dalam persahabatan #2

....Salsa cuma membacanya sekilas dan menaruh hand phonenya di meja rias. Karena tidak kunjung mendapat balasan Fathir mengirim sms lagi
;gue minta ma'af ya atas ketidak nyaman hari ini,good night princes,have a nice dream 'ox' ;
bukannya membalas pesan itu,justru salsa menonaktifkan handphone nya dan mengambil air wudhu.....
Sambil menatap cermin Salsa bergumam sendiri "aneh...banget sih tuh anak,kalo mau pacaran ya pacaran aja,ga usah ngrasa ga enak ma gue kali,gue kan cuma sahabatnya." lalu dia tersenyum.
Tapi sebenarnya Salsa tau kalo Fathir pernah suka padanya tapi takut kehilangan,jadi perasaan itu tak pernah terucap melalui bibir Fathir sendiri,melainkan Salsa tahu semuanya dari Beny temen kantor Fathir.


Setiap pergi maupun pulang kantor Salsa lebih memilih ikut bus jemputan dia sedikit menjaga jarak dg sahabatnya itu supaya bisa nyaman bersama Risa.
Salsa lebih sering menghabiskan waktu di kedai kopi sendirian sambil mengerjakan kerjaan kantor yg kadang2 di temani Beny dan pacarnya.
"Salsa...kayaknya Fathir jadi ke Ausie tahun ini dech,semua surat2 dan dokumennya udah kelar tuh." kata Beny.
Dengan senyum 3 jari Salsa bilang "gue udah tau,kemarin dia kirim email gue." "lu ikut nganter ke airport ga nanti,sals..?"
"hmmm...engga.gue ada kerjaan ke luar kota.gue udah bilang ke Fathir kok."
"masa lu ga nganter sih,sals...dia kan mau pergi lama."sela Aira.
"malem sebelum berangkat,gue insyaallah kerumahnya,ra..."
"ooh...ya syukur dech,soalnya sejak Fathir jadian ama Risa dia berubah."
"berubah jadi apa,zorro ato ksatria baja hitam?"
ha..ha..ha..ha...tawa mereka bertiga kompak.


Malam itu Salsa dateng kerumah Fathir yg kebetulan ada syukuran,semua keluarga besarnya berkumpul mendo'akan perjalanan tugasnya esok hari ke Ausie
"salsa...akhirnya kamu dateng,oma kangen banget sama kamu,lama ga kesini sibuk ya?" oma Lia yg begitu menyayangi salsa langsung memeluk disusul keponakan2 Fathir hingga salsa susah bernafas =)
"udah-udah sini pinjem kak salsanya dulu,om mau ajakin makan,kalian sih udah." Fathir menariknya dari kerumunan keponakan2nya.
"makasih ya lu mau dateng."
"disuruh dateng sama nyokap lu,karna gue kangen ma semuanya ya gue dateng."
"termasuk kangen sama gue kan."kata Fathir penuh percaya diri.
"idiiih...ge-er banget lu,kagak sih,gue ga kangen ama lu."
"halah...jujur aja,besok gue mau pergi."desak Fathir.
"Fath...Risa mana?" Salsa mengalihkan pembicaraan.
"ga dikasih tau ada syukuran sih,besok katanya mau langsung ke airport,semoga aja pesawat lu di cancel jadi kita bisa ketemu,hehehe..."
"huuu...itu sih mau lu."
"ehem...kalian itu kalo bicara lu,gue,lu,gue...udah pada dewasa juga." suara mama mengagetkan kami.
"terus apa dong ma...you and i..?" "aku,kamu,biar agak sopanan dikit."
"siip...mam."

pukul 23.00wib

semua keluarga besarnya Fathir sudah pada pulang tinggal oma,dan adiknya.
"sals...makasih ya lu udah jadi penyemangat gue,selama gue pergi lu jangan nakal ya."mata Fathir berkaca-kaca.
"cengeng lu,masa mau tugas nangis,lagian siapa juga yg nakal."
moment saat itu sangat mendukung buat Fathir mengungkapkan isi hatinya pada salsa,namun dalam benaknya ; engga gue ga mau kehilangan dia ;
"fath...gue pesen ama lu ya,kalo disana ntar jangan pernah ninggalin sholat." kata2 Salsa membuyarkan lamunan Fathir.
"oh...iya,kan di setiap do'a gue ada lu,gue sayang ama lu."
mereka pun berciuman,terbawa suasana malam itu.
"fath...gue pamit ya udah malem." dengan muka memerah Fathir terdiam dan cuma menganggukan kepala.
Salsa pun langsung berpamitan sama keluarga Fathir.
"fathir...kamu anterin nak salsa udah malem nih." seru mamanya.
"engga usah tante salsa bawa mobil."
"ya udah gini aja,saya ikut bawa mobil juga,ntar kaka pulang sama saya." sahut adik fathir.
"good idea,let's go." fathir memberikan kunci mobil ke adiknya.
"gue nyetir mobil salsa..."
Mereka segera melaju menyusuri jalanan yg padat,salsa dan fathir hanya terdiam.






To be continue...